Jakarta,
Jam kerja perawat yang dinilai terlalu lama ternyata menyimpan banyak risiko
bahaya. Selain risiko kesehatan yang buruk, perawat bekerja terlalu lama juga
bisa membahayakan pasien karena terlalu lelah.
Jane
Smith, perwakilan perawat dari Unison, organisasi serikat pekerja di Inggris,
mengatakan bahwa masih ada rumah sakit yang memberlakukan perawat seperti
budak. Sebabnya, satu shift di rumah sakit tersebut memiliki durasi 12 jam.
"Bekerja
selama 12 jam akan membuat perawat sangat lelah. Selain memiliki efek buruk
bagi kesehatan si perawat, mereka juga akan mudah kehilangan konsentrasi dan
bisa saja menyebabkan bahaya fatal bagi pasien," tutur Smith, dikutip dari
Daily Mail, Senin (20/4/2015).
Smith
melaporkan bahwa ada rumah sakit yang memberlakukan jam kerja 'budak' pada
perawat. Perawat diminta untuk bekerja 12 jam dengan alasan penghematan dan
keefektifan kerja. Padahal seperti sudah diketahui bersama, 8 jam bekerja batas
maksimal orang bekerja agar efektif.
Pernyataan
Smith ternyata pernah dibuktikan oleh
sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Southampton.
Penelitian ini melihat hubungan antara kasus kecelakaan akibat kesalahan
perawat, jam kerja perawat dan kepuasan pasien.
Sebanyak
31.267 perawat dari 488 rumah sakit menjadi partisipan penelitian ini. Setengah
dari total partisipan bekerja kurang atau setara 8 jam. Sisanya bekerja selama
12 jam sehari atau sering mendapat lembut.
Hasilnya,
perawat yang bekerja 12 jam dilaporkan
sering tidak menyelesaikan pekerjaannya, lebih banyak mendapat komplain dari
pasien dan beberapa kali meninggalkan pekerjaan tanpa sebab. Mereka juga
terlalu sering letih dan berakibat pada menurnnya konsentrasi (health.detik.com)
ConversionConversion EmoticonEmoticon